Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Soal Jawab POKOK YANG KETIGA (USHUULUTS TSALAATSAH) Bagian ke-2

Selasa, 14 April 2020

 S: Apakah beliau diutus Allah khusus untuk bangsa tertentu atau untuk seluruh manusia?

 J: Allah mengutus beliau untuk manusia seluruhnya dan Allah wajibkan atas seluruh jin dan manusia untuk mentaati beliau

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


(لأعراف : ١٥٨)(قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً)


Katakanlah: “Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.” (QS. Al A’raf: 158)

Dan Firman Allah Ta’ala:

“Dan (Ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu (Muhammad) yang mendengarkan Al Quran.” (QS. Al Ahqaf: 29)

S: Apakah melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya atau Allah menyempurnakan setelah beliau meninggal?

J: Ya, Allah menyempurnakan agama melalui beliau (bahkan sebelum beliau meninggal) sehingga tidak membutuhkan sedikitpun tambahan untuk agama ini sepeninggal beliau.

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْأِسْلامَ دِيناً)(المائدة:٣)

“… Pada hari ini(*), telah Aku sempurnakan untuk kalian agama-kalian dan Aku lengkapkan kepada kalian ni’mat-Ku serta Aku ridhai Islam itu menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al-Maaidah: 3)

(*) adalah hari Jum’at ketika wukuf di Arafah, pada waktu Haji Wada.

S: Apakah dalil yang menunjukkan bahwa Rasulullah wafat?

J: Firman Allah Ta’ala:


(إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ) (الزمر: ٣٠-٣١)

Artinya: “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka-pun akan mati (pula). Kemudian, sesungguhnya kamu nanti pada hari kiamat berbantah- bantahan di hadapan Tuhanmu.” (QS. Az-Zumar: 30-31)

S: Apakah manusia bakal dibangkitkan setelah matinya?

J: Ya, setelah manusia mati, mereka akan dibangkitkan kembali.

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


(طـه:٥٥)(مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى)

“Dari bumi (tanah) Itulah kami menjadikan kamu dan kepadanya kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” (QS. Thaa-haa: 55)

Dan Firman Allah Ta’ala:


(نوح: ١۷ -١٨)(وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ نَبَاتاً) (ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجاً)

“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, Kemudian dia mengambalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.” (QS. Nuh: 17-18)

S: Apa yang dialami setelah manusia dibangkitkan?

J: Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan di hisab dan diberi balasan sesuai dengan amal perbuatan mereka.

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى )٣١لنجم:)
“Dan hanya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk sesuai dengan perbuatan mereka dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik (surga).” (QS. An-Najm: 31)

S: Bagaimana hukum orang yang tidak mempercayai hari kebangkitan?

J: Barangsiapa yang tidak mengimani hari kebangkitan, maka dia adalah kafir.

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


(زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ) ( التغابن:۷(

Artinya: “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakan: ‘Tidaklah demikian. Demi Tuhanku, kamu pasti akan dibangkitkan dan niscaya akan diberitakan kepadamu apapun yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah amat mudah bagi Allah.'” (QS. At-Taghaabun: 7)

S: Apa fungsi diutusnya Para Rasul?

J: Allah telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan.

S: Mana Dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


(النساء::١٦٥)(رُسُلاً مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ)

Artinya: “(Kami telah mengutus) rasul-rasul menjadi penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan supaya tiada lagi suatu alasan bagi manusia membantah Allah setelah (diutusnya) para rasul itu.” (QS. An-NisaA’: 165)

S: Siapakah rasul yang pertama? Dan siapa rasul terakhir?

J: Rasul pertama adalah Nabi Nuh ‘Alaihissalam. Dan rasul terkahir adalah Nabi Muhammad, serta beliaulah penutup para nabi.

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


(النساء: :١٦٣)(إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِه)

Artinya: “Sesungguhnya Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya …” (QS. An-Nisaa’: 163)

S: Apa dakwah yang diemban oleh setiap rasul kepada umatnya?

J: Dakwah para Rasul adalah dakwah tauhid yaitu memerintahkan ummatnya untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan melarang beribadah kepada thagut (sesembahan selain Allah).

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:


(النحل: :٣٦)(وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ )

Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul (untuk menyerukan) :’Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thagut itu …'” (An-Nahl: 36).

S: Apa itu Thagut?

J: Ibnul Qayyim Rahimahullah Ta’ala, telah menjelaskan pengertian thagut dengan mengatakan. “Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia secara melampui batas (dari yang ditentukan oleh Allah), berupa disembah, atau diikuti atau ditaati.”

S: Berapa jumlah thagut?

J: Thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima:
1) Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2) Orang yang disembah, dalam keadaan dia rela.
3) Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
4) Orang yang mengaku tahu yang ghaib, dan
5) Orang yang berhukum dengan hukum selain yang diturunkan oleh Allah.

S: Apa dalilnya?

J: Firman Allah Ta’ala:

)لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ) (البقرة:٢٥٦(

“Artinya: Tidak ada paksaan dalam (memeluk) agama ini. Sungguh telah jelas kebenaran dari kesesatan. Untuk itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka dia benar-benar telah berpegang teguh dengan tali yang terkuat, yang tidak akan terputus tali itu. an Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256)

Ingkar kepada semua thagut dan iman kepada Allah saja, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tadi, adalah hakekat syahadat “Laa Ilaaha Ilallah”.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:


 “رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعُمُوْدُهُ اَلصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ اَلْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

Artinya: “Pokok agama ini adalah Islam (syahadat), dan tiangnya adalah shalat, sedang puncak bangunannya adalah jihad fi sabilillah.” (Hadits Shahih riwayat Ath-Thabarani dari Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, dan riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami Ash-Shahih, kitab Al-Imaan, bab 8)


والله أعـلــم
Hanya Allah-lah Yang Maha tahu.

Bontang, 16 Muharram 1427H/15 Feb 2006M
Diterjemahkan dari kitab “TASHIL AL-USHUL ATS-TSALATSAH”
oleh: Abu Abdillah Muhammad Rifa’i Al Maghatani
Sumber: http://www.darussalaf.org/stories.php?id=196


0 Comments:

Related Posts with Thumbnails